BeritaDaerahLingkunganRiau

Empat Daerah di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

151
×

Empat Daerah di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Sebarkan artikel ini
Foto ilustrasi petugas sedang bekerja keras memadamkan Karhutla.
Foto ilustrasi petugas sedang bekerja keras memadamkan Karhutla.

PEKANBARU (PNC group) – Sudah Empat daerah di Riau, yang menetapkan daerahnya status siaga darurat Karhutla yakni, Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis dan terakhir giliran Kabupaten Siak dan Kepulauan Meranti yang menetapkan status serupa. Jumat (03/03/2023)

M Edy Afrizal Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengatakan, meskipun belum diumumkan secara resmi, namun dua daerah tersebut sudah mempersiapkan berkas-berkas dan menginformasikan ke BPBD Riau terkait penetapan status tersebut.

 RSUD

“Yang baru saja melaporkan yakni Kabupaten Siak dan Kepulauan Riau. Namun memang belum diumumkan secara resmi, tapi mereka sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan Forkopimda nya. Dengan demikian, sudah empat daerah di Riau yang menetapkan status siaga darurat Karhutla di Riau,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan ditetapkannya status siaga darurat Karhutla tingkat kabupaten/kota, maka nantinya koordinasi akan lebih mudah dilakukan. Karena posko-posko pengendalian Karhutla sudah didirikan.

“Meskipun provinsi Riau sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla, namun kami juga minta pemerintah kabupaten/kota juga menetapkan status serupa agar memudahkan dalam hal koordinasi penangangan bencana Karhutla,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk membantu proses pencegahan dan pengendalian Karhutla di Riau. Pihaknya juga sudah mengirimkan surat permintaan bantuan helikopter ke pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Kami sudah mengajukan bantuan helikopter 10 unit untuk patroli dan juga water boombing. Untuk kapan dikirimkan ke Riau kami masih menunggu informasi selanjutnya, karena pihak BNPB baru saja pulang dari Turki mengirimkan bantuan,” ujarnya.

Selain helikopter untuk water boombing, pihaknya juga mengajukan bantuan untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC menurutnya penting dilakukan, karena berdasarkan prediksi BMKG stasiun Pekanbaru, pada akhir Februari ini Riau sudah memasuki musim kemarau.

“Untuk TMC juga sudah kami ajukan, realisasinya juga masih menunggu informasi dari pemerintah pusat. Intinya segala upaya pencegahan terjadinya Karhutla terus dilakukan,” sebutnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *